Sunday, December 4, 2011

2 sisi mata uang

9:00 Ahad pagi di ibukota.

Kembali saya tertegun melihat apa yang terjadi di hari ini. Mulai bencana alam, krisis moral, nilai-nilai pelajaran sendiri yang mulai turun, dan kondisi bola sepak negeri ini yang tak kunjung membaik. Hari ini saya ingin kembali menyantap menu sepakbola yang selalu berubah-ubah rasa disetiap harinya..

Pergantian kepengurusan yang diharapkan bisa menjadi batu acuan perubahan ternyata tidak sesuai harapan saya. Nyatanya, efek revolusi yang digembar-gemborkan ternyata berefek sangat besar dan mulai tidak masuk akal logis saya sebagai anak berseragam abu-abu. 


"Sepakbola adalah refleksi sebuah bangsa"

Franz Beckenbauer

Dimulai dengan keputusan-keputusan kontroversial selama kepemimpinan Presiden Federasi sepakbola yang lebih lucu ketimbang acara lawak "pukul-pukulan gabus", prestasi tim nasional yang tak juga membaik, sampai kembali terjadinya dualisme Liga yang merupakan jantung dan elemen terpenting dari sepakbola itu sendiri.

Sebagai suporter Persija Jakarta yang juga merupakan korban dari "keganasan" pengurus PSSI, saya tentu marah, kesal, dan berbagai reaksi negatif lainnya. Namun, saya kini bisa bersifat lega saat #RealPersija memutuskan bertanding di Liga Indonesia yang merupakan amanah tim-tim besar negeri ini kepada bpk. Joko Driyono. PSSI pun tidak tinggal diam, gertakan bahkan ancaman dihaturkan untuk semua komponen liga tersebut.

Namun, Disinilah hal yang mengusik diri saya dimulai, Sedih sepakbola ini mulai di privatisasi orang-orang besar berduit dan mengabaikan kepentingan sepakbola itu sendiri, yaitu olahraga dan hiburan rakyat. Sebagai pencinta klub ibukota saya mendukung penuh tim saya tersebut berlaga di ISL. Tapi, bukankah hal tersebut tetap saja salah? Walaupun Liga bentukan PSSI pun juga banyak melakukan pelanggaran. Tapi, Saya dengan tegas menyatakan bahwa saya BUKAN pencinta keputusan-keputusan kontroversial PSSI yang telah merusak sepakbola Indonesia apalagi Antek-antek Medco, "Cih!" . Namun, saya mencintai cita-cita luhur dan semangat bapak Soeratin membentuk organisasi ini, yaitu membentuk Sepakbola Indonesia yang lebih teratur, lebih semarak dan menjadi kebanggaan orang Indonesia. Bukankah kita dilahirkan dengan hati nurani yang akan memberontak saat terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran? Apakah kita tega melihat cita-cita luhur PSM Yogyakarta (PSIM Yogyakarta), VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), IVBM Magelang (PPSM Magelang), MVB Madiun (PSM Madiun), SIVB Surabaya (Persebaya Surabaya) dan VVB Solo (Persis Solo) yang telah bersusah payah mendirikan organisasi ini disaat negeri ini bahkan belum mendapatkan kemerdekaan?

Kita mungkin berasal dari beberapa elemen yang berbeda. dari liga yang berbeda, klub kebanggaan yang berbeda tetapi bukankah negeri ini tetap bermotto kan Unity in Diversity? bukankah kita berasal dari negeri yang satu? 

Kita seharusnya mampu memposisikan diri kita seperti uang koin direpublik ini. Dimana uang yang selalu berbeda motif dan bentuk pada setiap nominalnya, tetapi tetap membawa logo Garuda disisi yang lain. Mungkin kita harus berperan demi klub yang kita cintai, namun kita juga berkewajiban membawa negeri ini kembali merajai sepakbola. 

"Jangan tanya apa yang bisa negara berikan kepada kita, tapi apa yang bisa kita berikan untuk negara"


John F Kennedy

Tinggalkan nama besar dan gengsi, lepaskan segala warna dan atribut. Duduk merenung bersama demi apa yang kita perjuangkan, karena yang muda yang didengar. Demi sepakbola Indonesia yang lebih baik...


Rafi Fauzan 


Sunday, November 27, 2011

Renungan Secangkir Kopi untuk Sang Merah Putih

"Kakak tega ninggalin mereka berjuang sendiri? Diantara Mereka ada pemain persija yang kita bela mati-matian loh kak! Gue kasian kak, kita memang ada buat persija, tapi kalau indonesia berjaya, kita juga pasti yang paling bangga!!"

itu adalah DM Twitter yang kuterima di pagi buta. Aku memilih mengacuhkannya dan memasukkan handphone yang katanya smartphone itu ke dalam saku dan siap berangkat kerja. Baru saja tiba di kantor hanphone dalam sakuku kembali bergetar, kali ini bbm yang kuterima dari pengirim DM di twitterku tadi.

"Sumpah gue gak tega ngeliat pemain yang selama ini gue bela, pemain yang yang jelas-jelas berjuang untuk tanah air gue , lari-larian, keringetan, berjibaku dengan pemain lawan dan gue cuma duduk di depan TV tanpa melakukan apapun!!!"

Seketika aku merinding... tapi aku segera tersadar dan bergegas memasuki ruanganku. "Ah lebay!!!" makiku dalam hati. tapi entah mengapa rasanya jadi tak sama lagi. Aku gelisah. Ada sesuatu yang berontak dalam diriku. "Ah rese.. anak SMA itu mengusik pagiku!!!" aku melirik handphone putih yang tergeletak di atas mejaku.  tiba-tiba saja HP ku kembali bergetar. Aku pun meraihnya. Sebuah bbm lagi.

"Mana ada seorang yang mengaku dirinya supporter mogok nonton Timnas Negaranya. Kekosongan GBK membuktikan supporter sejati di Indonesia itu memang belum ada kak.. Dan Suporter ibukota hanya segini saja.. ditimpa masalah sedikit langsung berhenti membuktikan bahwa dirinya suporter bukan penonton"

Emosi, aku pun membalas bbm nya.. "Maumu apa sih??"

"kita kenal bukan baru kemarin kak, aku tau siapa kakak dan kakak tau siapa aku.. kita sama-sama pecinta sepakbola tanah air, kita orang yang mengaku cinta sepakbola tanah air, supporter sepakbola Indonesia dan kakak adalah salah satu pengurus organisasi suporter  terbesar di Indonesia, ber homebase di Jakarta dan ada pemain timnas berlaga di depan mata.. Salahkah jika aku menuntut kakak untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang suporter??"

Aku pun menggebrak meja di hadapanku.. bukan marah sungguh aku tidak marah. Tapi apa yang diucapkannnya benar. Dia memang hanya seorang anak berbaju putih abu-abu. yang berteriak kegirangan kala di perbolehkan memegang redflare.. yang sering sedih dan kecewa ketika klub kebanggan kami yang berwarna oranye itu menderita kekalahan. Tapi sekalipun dia tak pernah absen menonton tim kami itu berlaga. Ia pun total kala mendukung timnas negaranya dengan lambang garuda di dada.. Lalu akuuu????

Aku pun bangkit, meraih cangkir dan membuat kopi.. tak jelas isi kepalaku saat ini.. mumet, kesel, sedih..ahh..

Perlahan ku aduk kopi dalam cangkirku, lalu kembali duduk di kursiku yang nyaman.. menghela nafas berat dan kembali merenung.. putaran dalam gelas kopi itu membuatku seperti masuk keputaran masa lalu.. masa dimana aku memutuskan bahwa aku memilih menjadi seorang supporter bukan sekedar penonton. Bahkan aku membiarkan diriku terlibat di dalam kepengurusan suporter itu.. tak peduli bunda tercinta memandang sebal tiap kali aku pulang malam karena mengurusi "bola" begitulah bundaku menyebutnya..

"aahh.." tanpa sadar aku kembali menghela nafas.. kusesapi kopi dalam cangkir putih itu perlahan..

"Maaf kak.. aku hari ini harus mendukung timnasku.. terserah keputusan kakak apa.. gak masalah kok.. kita tetep teman.. kita tetep sahabat sesama oranye,, aku cukup tau siapa kakak dan kakak silahkan menilai bagaimana aku.."  Getaran Hp ku menjadi jelas ketika kubaca isinya.. dan aku kembali menghela nafas untuk yang kesekian kali..

"Jangan dengar siapa yang bicara tapi dengar apa isi pembicaraannya.. itu kalau kamu mau maju dan berkembang!!" Dari ruangan atasanku kudengar suaranya yang menggelegar menegur rekan kerjaku dan aku pun ikut tersentak...

Aku pun sontak menenggak habis kopi dihadapanku.. tak peduli asapnya masih mengepul.. kalimat atasanku tadi bergaung di ruang kepalaku.. "Jangan dengar siapa yang bicara tapi dengar apa isi pembicaraannya.. itu kalau kamu mau maju dan berkembang!!"...   kalimat itu terus menggema dan menggema.. apakah karena dia hanya seorang anak yang usianya dibawahku aku harus menyebutnya tak pantas di dengar???

Dan aku pun segera meraih handphone putih itu didepanku. kuketikkan sebaris kalimat dan kukirimkan pada orang yang sedari pagi mengganggu mood ku di pagi ini...

"Terima kasih atas segala perhatiannya. Terima kasih sudah diingatkan.. Dan aku tau apa yang harus Kulakukan.. :)"

Kibaran sang merah putih pun seperti menari dibenakku.. menunjukkan tanda betapa bahagianya ia kembali menjadi primadona dalam hatiku setelah beberapa waktu kuacuhkan kehadirannya...


*Note ini hanyalah unek-unek saya.. jangan dianggap serius.. Saya sangat menghargai perbedaan..Sikapi perbedaan dengan arif dan bijaksana.. Toh lambang garuda tetap ada di dada dan lambaian sang merah putih tetap berkibar dalam jiwa...  Apapun itu kita tetaplah Sahabat Sesama oranye.. sekian..

NB: Terima kasih untuk orang2 di sekeliling saya yang selalu menjadi inspirasi dan pengingat di kala salah dan khilaf.. Mohon bimbingannya... :)

oleh Viskana Ratputri Iskandar

Terima kasih :D

Thursday, June 23, 2011

Lereng rata nan terjal, Mungkinkah?

20:49 angka yang terdapat dikanan bawah layar 14 inch notebook hitam pemberian mama saat "pasar malam Jakarta tahunan" di Kemayoran tahun lalu.

Saat menulis ini saya tidak memutar lagu dengan keras seperti biasanya karena beberapa hal, Pertama karena mengganggu dan kedua karena suasana lagu yang tenang dan lirih jika didengarkan dengan suara lembut. Ide menulis tulisan ini berasal dari pernyataan kapten arsenal bernomor punggung 4. Ketika ia menjawab tentang kemungkinan Piala dunia untuk negeri tercinta Indonesia ini. Cesc menjawab "Kalian harus realistis".

Bagi anak kurus keriting berumur 16 tahun lebih beberapa hari, itu merupakan "ejekan" halus terhadap negeri ini, Kenapa? Jelas Spanyol berada diposisi 1 di ranking FIFA yang ada disebelah kanan artikel ini. sedangkan negeri nan indah dan subur ini berada tepat 129 tangga dibawahnya. Bahkan rangking FIFA itu sempat membuat saya malas meneruskan tulisan ini.

Ketika anda memiliki keinginan yang sangat besar dan mungkin mustahil dapat dilakukan. apakah keinginan itu dapat anda realisasikan dengan usaha minimal? Tentu tidak! anda hampir tidak mungkin dapat menaklukkan mount Everest anda panjat. mungkin itu sedikit gambaran atas penyataan saya sebelumnya. Berkaitan dengan kata "realistis" yang diucapkan Cesc Fabregas saya artikan adalah sebuah ungkapan untuk menyadari pada kenyataan sesungguhnya. kita lihat diri kita sekarang. Apakah mungkin kita akan masuk Piala Dunia hanya dengan kalimat-kalimat Penyemangat dan optimisme dari setiap orang yang menamakan diri mereka motivator? Tidak mungkin! ataupun dengan usaha yang sangat minimal namun mengharapkan hasil maksimal? NOL.

Lihat sepakbola kita sekarang. seperti ada yang salah. Kenapa? Fans sepakbola saja sudah lebih banyak dari fans bulutangkis yang nota bene lebih berprestasi ketimbang bola sepak kita. Sekarang ini sangat aneh, mengapa? ketika tim yang minim persiapan dipaksa layaknya robot yang diharuskan menuruti kemauan semua orang yang hanya ingin menang, menang dan menang. Hanya iming-iming uang yang menjadi kartu AS untuk membuat mereka semangat dan berusaha menang walaupun kemampuan mereka tidak sampai dan akhirnya? Kalah. karena sekarang Indonesia sangat instan, No pain tapi inginnya berhasil. kan lucu?

Ketika kita ingin mendapatkan nilai 7, kita harus bekerja dan memaksimalkan nilai minimal di angka 8 sehingga target akan nilai 7 bisa tercapai. Mungkinkah anda menginginkan nilai 10 tapi usaha anda hanya 1 atau bahkan 0,5? Kesuksesan dan keberhasilan itu tidak pernah instan dan tidak akan pernah mudah untuk didapatkan. Optimis sangat perlu tapi realistis terhadap kenyataan pun harus ikut berbarengan. Jangan hanya berteriak "Saya bisa!" namun bekerja dan berusahalah seperti orang yang benar-benar bisa. Jadi lereng rata nan terjal itu sangat mungkin kita taklukan BUKAN dengan kata-kata namun dengan usaha.

Terima Kasih

Rafi

Sunday, June 12, 2011

Dirgahayu Captain!

10 June 1980 - 10 June 2011

31 Tahun adalah umur yang mungkin tidak muda lagi bagi seorang pesepakbola. Umur yang sering di identikkan dengan kemunduran ataupun akhir dari karir seorang pesepakbola.

12 tahun mengawal sepakbola kami, dari pahit dan manisnya perjuangan dilapangan. Ditengah lautan pujian ataupun disudutkan oleh kritik-kritik menyembur yang menyakitkan hati, Namun kau tetap tegar. Kau adalah idola, legenda, serta panutan bagi Pemain, Pelatih, bahkan anak-anak yang selalu memakai nomor punggung 20 disaat mereka tidak bermain sepakbola sekalipun.


Selamat Ulang Tahun Captain! teruslah berlari dan melompat, teruslah menyundul bola dengan semangatmu. Buatlah kami akan selalu bangga memiliki kapten yang hebat. One Player, One Spirit, One Legend, Much of Love, Our Captain. BAMBANG PAMUNGKAS!





Friday, June 10, 2011

Underestimating

"yang bener donk! bisa gak sih lo kaya dia?" "Lo bisa apa sih?"

10/06/2011

Ketika saya menulis tulisan ini, hati berkecamuk seperti isi perut yang terus digoyang saat anda naik wahana tornado. Seraya berpikir, apa yang salah dari diri saya? Kesal, bingung, merasa tidak melakukan hal yang salah namun dimata orang lain itu adalah alasan untuk meremehkan anda.

"Kenny G - Always..."


Inilah yang terjadi saat saya menulis tulisan ini. Jengkel, merasa aneh, bete, dan apapun terlihat tidak menyenangkan. Terbersit sedikit pikiran saya untuk bertanya kepada teman-teman saya apa yang mereka rasakan disaat yang sama seperti saya sekarang ini. Inilah sedikit jawaban mereka:



Mohammad Reza Pratama : "ya rasanya pengen buktiin kalo kita bisa bro.."
Rizka Reina Septiani: "Sedih, sakit hati"
Riecka Putri Pratiwi: "sedih" 
Diva Syarifah: "rasanya hati seperti ditusuk dan tercabik2 kesakitan"
Nurmalia Zakiyah: "engga enak"
Bayu Firmansyah: "Gue mah cuek :p bagi gue nambah motivasi juga fi supaya bisa ngalahin tuh orang yg ngeremehin hehe"
Putri Nurfadhillah: "ooh hahaha rasanya yaa kesel tapi lama lama gak peduli hehehe" 


Menghela napas

Bahwa sesungguhnya saat ini, Remehan yang saya terima merupakan tekanan yang membuat saya tidak nyaman. Sungguh! tetapi saya selalu berpikir, setiap permasalahan akan ada solusi konkret dan pemecahan yang baik. Sedikit mengutip tulisan saya tentang Pressure"Biarkan bagian yang tertekan akan menebal sendirinya seiring dengan keyakinan anda melewati semua masalah anda seperti yang anda sering lakukan sebelumnya." Ya! saat ini hati sangat tertekan.


Memang saat kita diremehkan oleh orang lain, ego diri kita muncul. Marah ataupun sedih karena merasa tidak punya arti di mata orang lain. Namun, baiknya hal itu dapat memacu semangat kita untuk membuktikan bahwa kita pun bisa! Bukannya malah membuat kita terpuruk dan semakin buruk.
Begitupun sebaliknya, jangan pernah meremehkan orang lain. Mungkin saja suatu hari ia akan lebih dari kita. Dan saat itulah baru kita sadari kesalahan kita. 
Lihatlah kebenaran yang dibawa sekalipun itu datang dari anak kecil yang mungkin saat ini masih takut ke toilet sehingga meminta anda untuk menemaninya.


"My love - Westlife" 


Sejujurnya remehan,cemoohan,sindiran itu datang karena mereka sungguh menyayangi dan memperhatikan anda. Namun, Bukan pada tempatnya mereka meremehkan anda, karena meremehkan anda merupakan kesalahan terbesar yang pernah mereka buat. Potensi yang ada dalam diri anda sebenarnya lebih dari mereka tahu, ataupun mungkin anda sendiri tidak menyadari semua itu. "orang yang mengolok-olok orang lain belum tentu lebih baik dari orang yang diperolok..."


So? Jangan Pernah Remehin Gue!



Sunday, June 5, 2011

Pressurre

Berada dalam pressure yang berat kadang kita tidak nyaman. Ya, tekanan berasal dari mana saja, tak hanya sebagai simbol P dalam buku fisikamu.

Tekanan yang membuat anda merasa berada diruang yang besar namun diisi olah kumpulan pegulat yang mempunyai lingkar lengan lebih besar dari paha anda. Maupun ruangan kosong tapi hanya memuat satu tubuh anda yang membuat anda tidak mampu bergerak leluasa.

"Tekanan akan membuat Anda selalu terjaga, tekanan akan membuat Anda selalu merasa harus belajar, dan tekanan akan selalu membuat Anda berusaha menggali kemampuan Anda sampai batas maksimal"

Keluarlah dari zona nyaman anda. karena sesungguhnya tekanan itu memang ada. nyata namun tak terlihat. Tetaplah sabar menjalani semuanya seperti biasa dan lakukan dengan kesabaran. Biarkan bagian yang tertekan akan menebal sendirinya seiring dengan keyakinan anda melewati semua masalah anda seperti yang anda sering lakukan sebelumnya.





Setelah anda yakin mampu melewati semuanya, maka berbahagialah karena memang anda adalah pemecah masalah yang hebat dan berteriaklah kawan! 


Yours Sincerely 

Saturday, June 4, 2011

Quick Update


Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yaitu keadaan yang membedakan organisme (makhluk hidup) dengan benda mati.

Definisi yang mungkin sama sekali tidak menjawab pertanyaan dari diri-diri kita yang sering merasakan kejanggalan. Namun biarkan semua itu tetap menjadi rahasia alam yang suatu saat pun akan tersurat dengan jelas.


dengan hidup kita dapat merasakan indahnya cinta sesama yang diberikan Tuhan kepada Hambanya.
dengan hidup kita dapat merasakan sakit dan kerasnya cobaan dan tantangan.
dengan hidup kita dapat merasakan takutnya akan kembali. ya kematian, menuju kehidupan yang abadi sebenarnya.... 



Sincerely Yours

Monday, May 16, 2011

quick update

lama ga muncul di blog. hallo everybodeh :D

kurang lebih 15 hari deh menuju Ulangan Akhir Semester 2 dan saat gua nulis ini masih banyak pelajaran yang belum ngerti. yah syukuri saja nanti baru belajar kalo kepepet -__-. ga ada sebulan berjuang buat kelas 3. kelas akhir dan berjuang menggapai cita-cita yang terasa berat kalo terlalu nyantai.

alhamdulillah sejak SD cita-cita saya engga ganti-ganti dan semoga tetap tidak berubah dan jadi kenyataan amien.. sedikit buka website sebuah Universitas ternama dan membuat bergejolak "akankah saya mampu masuk? dengan etos belajar yang payah?"

tetapi keinginan itu bulat dan saya akan perjuangkan itu semaksimal mungkin...

screen shot available buat Universitas yang saya maksudkan diatas

best 80 FK tingkat dunia

gimana? itu yang bikin bener2 bergejolak dalam dada (lebay) best 80 FK dunia gimana mau ditembus kalo males belajar??? tapi saya akan buktikan dan masuk kesana insya Allah. mohon do'anya ya teman-teman :D

sincerely yours

Rafi 

Tuesday, April 5, 2011

untitled

tak tau mau menulis apa mungkin hanya ucapan selamat pagi :D

SELAMAT PAGI DUNIA! :D 


Jauhkan kenangan hari-hari kelam dari dirimu dan tengelamkan mereka dalam semangat mentari pagi. Keep Shining everybodeh!  

Your Sincerely