Thursday, June 23, 2011

Lereng rata nan terjal, Mungkinkah?

20:49 angka yang terdapat dikanan bawah layar 14 inch notebook hitam pemberian mama saat "pasar malam Jakarta tahunan" di Kemayoran tahun lalu.

Saat menulis ini saya tidak memutar lagu dengan keras seperti biasanya karena beberapa hal, Pertama karena mengganggu dan kedua karena suasana lagu yang tenang dan lirih jika didengarkan dengan suara lembut. Ide menulis tulisan ini berasal dari pernyataan kapten arsenal bernomor punggung 4. Ketika ia menjawab tentang kemungkinan Piala dunia untuk negeri tercinta Indonesia ini. Cesc menjawab "Kalian harus realistis".

Bagi anak kurus keriting berumur 16 tahun lebih beberapa hari, itu merupakan "ejekan" halus terhadap negeri ini, Kenapa? Jelas Spanyol berada diposisi 1 di ranking FIFA yang ada disebelah kanan artikel ini. sedangkan negeri nan indah dan subur ini berada tepat 129 tangga dibawahnya. Bahkan rangking FIFA itu sempat membuat saya malas meneruskan tulisan ini.

Ketika anda memiliki keinginan yang sangat besar dan mungkin mustahil dapat dilakukan. apakah keinginan itu dapat anda realisasikan dengan usaha minimal? Tentu tidak! anda hampir tidak mungkin dapat menaklukkan mount Everest anda panjat. mungkin itu sedikit gambaran atas penyataan saya sebelumnya. Berkaitan dengan kata "realistis" yang diucapkan Cesc Fabregas saya artikan adalah sebuah ungkapan untuk menyadari pada kenyataan sesungguhnya. kita lihat diri kita sekarang. Apakah mungkin kita akan masuk Piala Dunia hanya dengan kalimat-kalimat Penyemangat dan optimisme dari setiap orang yang menamakan diri mereka motivator? Tidak mungkin! ataupun dengan usaha yang sangat minimal namun mengharapkan hasil maksimal? NOL.

Lihat sepakbola kita sekarang. seperti ada yang salah. Kenapa? Fans sepakbola saja sudah lebih banyak dari fans bulutangkis yang nota bene lebih berprestasi ketimbang bola sepak kita. Sekarang ini sangat aneh, mengapa? ketika tim yang minim persiapan dipaksa layaknya robot yang diharuskan menuruti kemauan semua orang yang hanya ingin menang, menang dan menang. Hanya iming-iming uang yang menjadi kartu AS untuk membuat mereka semangat dan berusaha menang walaupun kemampuan mereka tidak sampai dan akhirnya? Kalah. karena sekarang Indonesia sangat instan, No pain tapi inginnya berhasil. kan lucu?

Ketika kita ingin mendapatkan nilai 7, kita harus bekerja dan memaksimalkan nilai minimal di angka 8 sehingga target akan nilai 7 bisa tercapai. Mungkinkah anda menginginkan nilai 10 tapi usaha anda hanya 1 atau bahkan 0,5? Kesuksesan dan keberhasilan itu tidak pernah instan dan tidak akan pernah mudah untuk didapatkan. Optimis sangat perlu tapi realistis terhadap kenyataan pun harus ikut berbarengan. Jangan hanya berteriak "Saya bisa!" namun bekerja dan berusahalah seperti orang yang benar-benar bisa. Jadi lereng rata nan terjal itu sangat mungkin kita taklukan BUKAN dengan kata-kata namun dengan usaha.

Terima Kasih

Rafi

0 komentar: