“Maafkan kami kawan, Kami Juara!!”. Beberapa suku kata tersebut memenuhi timelineku sekejab. Aku tidak ragu, aku memang tahu apa arti beberapa penggal kata yang diteriakan dari sebuah rasa kepuasan dan semangat. Ya, Teman suporter lain merasakan mahkota juara itu sekali lagi. Tim yang konsisten di papan atas itu merengkuh piala itu sekali lagi. Kejayaan yang diangkat dari kerja keras, semangat dan konsistensi itu sendiri.
Seperti apa yang orang dulu selalu bilang, apa yang kita tanam itulah yang kita tuai. Baik yang kita tabur, baik pula yang akan kita panen. Begitu pun sebaliknya. Tim yang tidak juara belum tentu kurang baik, walau harus di pungkiri memang secara situasional menjadi kalah baik dari tim yang juara pastinya. Terlepas dari sejarah dan nama besar, bagiku konsistensi tiap musim akan menjadi salah satu penilaian yang sahih untuk sebuah tim dikatakan “jago” atau tidak.
Tim yang aku bela itu tim yang besar. Tim yang mampu memecut semangat tim lain untuk mengalahkannya tiap kali bersua 2×45 menit. Walaupun tak dipungkiri, lama tim ini tidak berteriak juara, namun aku tetap dan akan selalu bangga padanya. Rasa bangga yang mungkin tidak dimiliki oleh semua orang. Mendukung tim kebanggaan adalah suatu kepuasan, rasa senang tiap kali datang ke stadion menjadi hal yang ditunggu oleh banyak orang. Bahkan mereka rela menunggu berbulan dan bertahun demi sembilan puluh menit di lapangan dengan alas rumput. Namun, tidak dipungkiri ada kata yang sangat munafik bila tidak diinginkan tiap orang yang mendukung sebuah tim, iya Juara. Tiap supporter ingin melihat tim yang dia banggakan juara. Walaupun mendukung itu tanpa pamrih, semua rasanya akan terbayar saat tulisan “Champions” atau yel-yel juara diperdengarkan di kandang sendiri.
Menjadi juara itu memang tidak mudah, namun bukan mustahil untuk diwujudkan. Aku yakin, tim ini akan kembali juara. Tim juara adalah tim yang memposisikan sebagai raja dari kompetisi itu sendiri. Dan untuk menjadikannya raja, akan selalu ada usaha dan kerja keras. Hari esok tidak akan datang indah apabila kita tidak berusaha mewarnainya. Mewarnai sesuai dengan kemampuan dan kapabilitas kita sebagai pendukung serta peran semua elemen agar tim ini kembali mewarnai kotanya. Ya, Warna aku, kamu, kita dan Persija.(@Rafiest/JO)
If you want something you’ve never had, you must be willing to do something you’ve never done. #Harapan2014 #BangkitPersija
0 komentar:
Post a Comment