Pecah, berbuih tanpa sisa.
Berjalan dengan sepatu putih di jalan penuh lumpur.
Ah,
Menjilat dunia dengan nikmatnya.
Memandang feses sendiri tak mau.
Berjalan mengejar ufuk barat dengan kelir oranye.
Menenangkan.
Berjam semakna detik.
Seruput kopi dengan tembakau disinya,
Siapa dia?
Kenapa bercat putih saat otak berjalan.
Kakinya meninggalkan jauh.
Layar sentuh bak terlekat nyaman di jemarinya,
Bau busuk menyengat,
Mobil ber-Pengkondisian Udara menusuk.
Lega,
seperti dinding yang baru saja dibuat.
Mereka Lagi.
Sincerely Yours.
0 komentar:
Post a Comment